Kota Pekalongan (ICP) – Sejak berdiri hingga sekarang MAN Insan Cendekia Pekalongan telah banyak mencetak peserta didik serta alumni yang luar biasa. Pada tanggal 3 Agustus 2023 lalu, MAN Insan Cendekia Pekalongan tepat berusia delapan tahun. Dalam memeringati hari lahir (harlah) ke VIII tahun ini, civitas madrasah menggelar serangkaian kegiatan yang dikemas dalam acara Insan Cendekia Pekalongan in Action (Inception). Inception ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang seni, olahraga, dan pendidikan. Seperti futsal, tartil, banjari, mobile legends, olimpiade matematika, olimpiade IPA, dan olimpiade IPS.
Hadir pada pembukaan Menteri Agama RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP), Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Ketua Darma Wanita Pusat Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Walikota Pekalongan, Kepala Kankemenag Kota Pekalongan beserta jajarannya, Kapolres Pekalongan Kota, serta para segenap tokoh di lingkungan Kota Pekalongan dan civitas MAN IC Pekalongan (10/08/2023).
Muhammad Shofwan Akbar selaku ketua pelaksana Inception mengatakan kegiatan terbesar MAN IC Pekalongan tersebut menjadi wadah untuk belajar berorganisasi dan tempat mencari pengalaman. “terima kasih kepada panitia ustadz umi dan pihak yang terlibat dalam penyusunan dan acara pelaksanaan ini. Inception ini merupakan satu mimpi besar dan bagian hidup kami selama enam bulan terakhir” ucapnya.
Selanjutnya, sambutan Khoirul Anam selaku Kepala Madrasah. Beliau mengungkapkan rasa syukur pada usia yang ke 8 tahun ini telah membawa nama baik dengan berbagai prestasi. “semoga pada usia delapan tahun ini kita semakin bisa bersinergi, bisa membangun negeri, bisa melayani sepenuh hati” pungkasnya.
Walikota Pekalongan atau yang mewakilinya Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kota Pekalongan Mahbub Syauqi, SH., secara resmi membuka acara ini dengan simbolis pemotongan pita dan panahan. Dalam sambutannya mengatakan bahwa MAN Insan Cendekia bukan hanya sebuah institusi pendidikan melainkan pusat pembentukan karakter dan kepribadian yang tangguh. Harapannya dengan kehadiran MAN IC Pekalongan dapat terus menjadi pilar pendidikan yang kokoh dan terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna. “di momen yang berbahagia ini mari kita berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan salah satu institusi pendidikan yang membanggakan di Kota kita yaitu MAN Insan Cendekia Kota Pekalongan” tegasnya.
Di samping itu, sambutan dari Menteri Agama RI KH. Yaqut Cholil Qoumas. Mengutip pesan Bisri Mustofa, menjadi seorang yang sukses tidak hanya melihat sisi kognitifnya saja, namun tidak kalah penting yaitu berperilaku positif, berakhlakul karimah serta memiliki keterampilan. “berdasarkan pesan tersebut saya menaruh harapan besar, bahwa seluruh siswa MAN IC Pekalongan memiliki akhlakul karimah yang selalu gigih untuk mlenjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, untuk kemudian diabdikan kepada masyarakat bangsa dan negara” pungkasnya.
Selanjutnya, talkshow bersama Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI Eny Retno Yaqut. Beliau menyebut bahwa Generasi Z adalah generasi yang tidak hanya sedang mencari jati diri, tetapi sedang membentuk jati diri. Di tengah masa sekarang ini, Eny mengajak para Generasi Z untuk memahami Moderasi Beragama untuk mewujudkan pribadi yang moderat.
“Terdapat empat indikator Moderasi Beragama. Pertama, komitmen kebangsaan. Kedua, toleransi. Ketiga, anti kekerasan. Dan keempat, penerimaan terhadap tradisi,” ungkap Eny.
Menurut Eny, pemahaman Moderasi Beragama pada Generasi Z menjadi sangat penting. Mengingat generasi inilah yang akan menjadi para pemimpin di masa depan. Pemahaman ini hendaknya tidak berhenti sampai di pribadi masing-masing. Harapannya para siswa MAN IC Pekalongan turut menebarkan nilai Moderasi Beragama melalui media sosial.
“Saya selalu meminta kepada teman-teman di banyak tempat untuk menggunakan media sosial dengan sebaik-baiknya. Kalau update status ya harus sampaikan hal yang baik, yang menunjukkan toleransi, moderat, anti kekerasan, taat konstitusi, dan sebagainya,” ujarnya.
Dalam acara yang mengangkat tema Pendidikan Berkarakter pada Gen Z di Masa Maraknya Demoralisasi, Eny juga menyampaikan rasa bangganya terhadap madrasah. Menurutnya, madrasah saat ini tidak lagi menjadi lembaga pendidikan kelas dua. Namun menjadi pilihan pertama karena kualitasnya yang memiliki daya sanding dengan lembaga pendidikan lainnya.
“So, never imitates others, be as unique as you can be. Be you, do you, for you..” pungkasnya.
Usai acara talkshow, Eny membagikan buku koleksi pribadinya kepada pihak madrasah. Melanjutkan acara, Eny turut melaunching Economic Laboratory MAN IC Pekalongan bersama Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah dan Kepala Kankemenag Kota Pekalongan beserta jajarannya. (rep:khasnah)