Syahadah Tahfidz Rutinan MAN Insan Cendekia Pekalongan

PEKALONGAN (ICP) – Sejumlah 53 siswa MAN Insan Cendekia Pekalongan melaksananakan syahadah tahfidz yang pertama kali dilaksanakan di tahun ajaran 2019 / 2020. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 21 September 2019 sampai 22 September 2019, dan dimulai pada pukul 05.00 WIB. Tempat pelaksanaan syahadah tahfidz berada di Ruang Kegiatan Belajar (RKB) dan mushalla MAN Insan Cendekia Pekalongan. Syahadah tahfidz merupakan salah satu program kerja ma`had yang dibawahi oleh wakil kepala (waka) bidang keasramaan.

Syahadah tahfidz merupakan ujian hafalan Al-qur`an yang cara pelaksanaannya dengan cara melafalkan hafalan yang kita ujikan dan yang telah kita hafalkan. Tujuan dari syahadah ini adalah mempertanggungjawabkan capaian hafalan yang dia punya selama di madrasah.

Dilihat dari cara pelaksanaanya, syahadah tahfidz yang sekarang berbeda dari tahun lalu. Pada tahun lalu, kegaitan syahadah ini disimak oleh teman sendiri, sedangkan  di tahun ini, disimak langsung oleh guru tahfidz.”lebih efisien seperti ini, karena ustadnya yang nyimak, jadi kita tau valid apa tidak. Kita juga langsung tau perkembangan hafalannya,” papar Ustad Ridwan selaku Waka Keasramaan.  Bukan hanya caranya, tempat pelaksaannya juga berbeda. Tahun sebelumnya kegiatan ini dilakukan di ruang terbuka, sedangkan sekarang di tempat yang tertutup. Menurut panitia syahadah yang sekarang, kegiatan syahadah diluar ruangan terlihat tidak formal. Ustad Ridwan berkata “di luar ruangan ya bagus, gak papa, kondisional sebenarnya. Tapi, kalo di luar kan kaya kurang formal gitu, kalo di dalam ruangan kan bisa lebih fokus dan tidak terganggu sama yang lain,”.

Sedangakan kebanyakan dari siswa lebih suka bila di luar ruangan, mereka berpendapat bahwa di luar ruangan membuat mereka lebih santai dan tidak tegang. Jadi, hafalan mereka tidak banyak yang ngeblank. Dan karena hal itu, mereka berfikiran bahwa mereka gagal dalam ujian syahadah dan ingin mengulang di syahadah berikutnya.

Aspek yang dinilai adalah makhrajul huruf, ketepatan ayat yang dibaca, dan banyak sedikitnya ayat aupun kata yang salah. Bila terdapat kesalahan melebihi batas, maka syahadah dianggap gagal dan boleh mengulang pada syahadah yang akan datang.

“Semuanya dipersiapkan, karena ujjian syahadah ini merupakan program kerja unggulan yang dimiliki MAN Insan Cendekia Kota Pekalongan,” saran Ustad Ridwan kepada siswanya yang ingin mengkuti ujian syahadah. (Rep/Ft: Emil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *