Luar Biasa! Siswa MAN IC Pekalongan gaet semua medali di ajang bergengsi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) 2022 Tingkat Nasional

Jakarta (ICP) – Bawa pulang satu medali emas dan tiga perunggu, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Pekalongan berhasil juarai semua lomba yang masuk Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) 2022 di Tingkat Nasional.

Ajang bergengsi tersebut resmi ditutup Kamis, 13 Oktober 2022 pada malam hari di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Seremoni penutupan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali.

Dalam sambutannya, Nizar menyampaikan rasa bangga dengan harapan gelaran ini dapat memberikan pengalaman yang berharga dan bermanfaat untuk kemajuan madrasah secara umum dan untuk pengembangan diri siswa-siswi madrasah menjadi lebih baik di masa mendatang.

“Yang juara tidak boleh jumawa yang tidak juara tidak boleh putus asa. Yang gagal adalah kesuksesan yang tertunda.” Pesan Nizar di akhir sambutan.

Pada gelaran tersebut siswa MAN IC Pekalongan  menjadi salah satu yang mewakili Provinsi Jawa Tengah berhasil mengharumkan nama Provinsi karena menjuarai KSM dan MYRES tahun 2022 tingkat nasional.

Pada ajang Kompetisi Sains Madrasah medali emas berhasil dibawa pulang oleh Ziyadatul Ilma dalam bidang Kimia Terintegrasi. Sementara itu, Abimanyu Rahmawan Hidayat dan  M. Allif Qalbiy berhasil menyabet medali perak bidang Biologi dan Matematika Terintegrasi. Serta 1 tim yang beranggotakan Fitra Aulia Hari Afia dan Dwiyanti Rizqi Amalinda berhasil menggaet medali perak pada ajang MYRES bidang keagamaan.

Berbagai ikhtiar dari awal hingga sekarang banyak lika liku yang dijalani oleh para peserta KSM dan MYRES. Seperti halnya Dwiyanti Rizqi Amalinda atau yang kerap disapa Linda itu mengungkapkan “Pencapaian ini berawal dari kegagalan kami ketika mengikuti MYRES 2020 yang hanya sampai pada tahap pengunggahan proposal.”

Sementara itu, Fitra rekan satu timnya tidak menyangka akan pencapaian tersebut. “Awalnya kami ikut MYRES tanpa memimpikan bisa sampai tingkat nasional karena sebelumnya ICP belum pernah sampai ke tahap itu. Tapi kami berusaha menjalani dan mengerjakan penelitian dengan baik. Alhamdulillah ikhtiar dan tawakkal tidak mengkhianati hasil.” Ujarnya.

Kegagalan dan tantangan itulah yang membuat tim MYRES lebih bertekad untuk menjemput keberhasilan seperti yang ditorehkannya saat ini.

“Terima kasih banyak untuk semuanya yang telah mendoakan dan mendukung kami, senang bisa mencetak sejarah baru di madrasah ini. Dan teruntuk teman-teman kelas 10 dan 11 tetap semangat untuk mencapai prestasi terutama di bidang karya ilmiah. Kami yakin kalian bisa meneruskan prestasi ini” Ungkap Linda dengan pesan untuk adik kelasnya.

Di sisi lain, Ziyadatul Ilma dari tim KSM sangat terkesan dengan perhelatan ini “KSM ini sangat berkesan untuk saya karena disini saya bisa bertemu orang-orang baru, dan dapat pengalaman baru yang mana semua itu  tidak bisa saya dapatkan kapan saja.” Menurut  pemenang medali emas itu bagian yang paling membuatnya berkesan dari KSM adalah ketika malam puncak.

Banyak cerita suka maupun duka yang dialami Ziya saat sebelum maupun ketika pelaksanaan KSM. “Alhamdulillah atas izin Allah saya mendapatkan prestasi ini. Tentunya semua ini tidak didapat tanpa doa dan dukungan dari berbagai pihak. Terima kasih saya ucapkan kepada orang tua saya, guru-guru dan semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.” Tukasnya.

Disamping itu, menurut peserta KSM sekaligus peraih perak ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Nasional bidang Biologi, Abimanyu menegaskan bahwa usaha itu sebanding dengan hasil “perjuangan KSM selaras dengan OSN, singkatnya tentu penuh perjuangan dan lika liku” tuturnya. Kendati demikian, menurutnya “usaha itu berbanding lurus dengan hasil walau regresi tidak selalu linier.”

Disamping keberhasilan tersebut, tidak terlepas dari semua pihak yang mendukung dan memberikan doa, terutama guru pendamping, orang tua, dan semua civitas akademika MAN IC Pekalongan. Begitupun pesan yang selalu digaungkan oleh Kepala Madrasah, Khoirul Anam bahwa “bermimpilah ketika terjaga sehingga kita bisa diwujudkannya. Alhamdulillah MAN IC Pekalongan bisa mewujudkan madrasah terdepan, terpercaya, dan selalu di hati” tukasnya “semoga ilmu santri santri kami barokah” pungkas Anam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *