Mengingat Peristiwa Turunnya Al-Qur’an, Civitas MAN IC Pekalongan Ikuti Peringatan Nuzulul Qur’an

Kota Pekalongan (ICP) – Bulan Suci Ramadhan terkait erat dengan peristiwa turunnya Al-Quran. Kitab suci yang menjadi petunjuk umat manusia, dan menjadi sumber utama hukum bagi umat Islam. Karena pentingnya momentum ini, civitas Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Pekalongan (MAN ICP) menyelenggarakan peringatan Nuzulul Quran, Kamis (06/4/2023) usai sholat tarawih.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan proses turunnya Al-Qur’an dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dihadiri oleh Kepala MAN IC Pekalongan, Kepala Tata Usaha , Wakil Kepala Madrasah, Guru dan Tenaga Kependidikan, serta peserta didik MAN IC Pekalongan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber KH. Zuhdi Hariri.Kepala MAN IC Pekalongan Khoirul Anam dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya ilmu, karena dengan ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah. Eks Kepala MAN IC Paser itu mengulas kata ilmu yang terdiri dari 3 huruf.

“Yang pertama ‘ain, dalam kata ilmu memiliki kepanjangan yaitu, ‘illiyyin yang berarti tinggi. Ini menunjukkan bahwa ilmu itu adalah suatu hal yang memiliki derajat yang tinggi disisi Allah dan orang yang memiliki ilmu juga akan terkena dampak dari ilmu itu sendiri, yaitu dengan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Kedua yaitu Lam, yang berarti Latif artinya lemah lembut. Harapannya bisa menjadi pribadi yang lemah lembut. Yang ketiga yakni Mim, Malik yang berarti pemimpin. Itulah yang harus dimiliki oleh civitas MAN IC Pekalongan.” Ungkapnya.

Kemudian dilanjutkan dengan mauidhah hasanah yang disampaikan oleh KH. Zuhdi Hariri. Beliau menjelaskan pentingnya memperingati Nuzulul Qur’an. Kitab suci umat muslim tersebut menjadi ladang pahala bagi para pembacanya. Membaca Al-Quran dengan baik dan benar, 1 hurufnya akan mendapat 10 pahala.

Di dalam pertengahan Al-Qur’an tercantum kalimat Walyatalaththof yang mempunyai makna lemah lembut. Harapannya MAN IC Pekalongan dapat mencetak siswa yang punya sikap lemah lembut sesuai isi Al-Qur’an tersebut. Sebab Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.

Beliau berpesan untuk selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. “Perlu kita budayakan untuk Tilawatil Qur’an, sebab membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Rosulullah bersabda Nawwiruu manaa zilakum bi shsholaati wa qirooatil Qur’an, hiasilah rumahhrumahmu dengan sholat dan membaca Al-Qur’an.” Pesan KH. Zuhdi.

Peringatan Nuzulul Quran ini berlangsung khidmat di lapangan upacara MAN Insan Cendekia Pekalongan. Kegiatan dilanjut dengan penampilan musik kolaborasi oleh siswa/i dan makan bersama. Tidak hanya siswa/i saja yang melakukan musik kolaborasi, para GTK MAN Insan Cendekia Pekalongan pun turut meramaikan acara tersebut dengan beberapa lagu islami sebagai penutup acara. (Rep/ft:Han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *